Definisi Metode Iqro’ dalam Pembelajaran Alquran
Metode Iqro’ ialah metode yang tersusun rapi sesuai dengan
psikologi anak serta kemampuan anak yang terdiri dari materi pokok, materi
penunjang yang tercakup dalam kurikulum
(GBPP) tentang pedoman pengajaran TPQ dengan dengan menggunakan pendekatan
CBSA.[1]
CBSA pada hakikatnya merupakan suatu konsep dalam
mengemabngkan keaktifan proses belajar mengajar baik dilakukan guru aupun
santri. Jadi dalam CBSA tampak jelas adanya guru aktif mengajar di satu pihak,
dan santri belajar di lain pihak.[2]
Metode mengajar
adalah sebagai alat pencapai tujuan, maka dari itu diperlakukan pengetahuan
tentang tujuan itu sendiri. [3]
Adapun unutk
kegiatan belajar mengajar di TPQ hanya sejumlah metode saja yang dapat
diterapkan mengingat tingkat perkembangan anak yang masih dini, yaitu usia 4-12
tahun. Penerapan metode pengajaran di TPQ dilandasi oleh prinsip “ bermain
sambil belajar” atau "belajar sambil bermain”. Oleh karena itu penerapan
metode-metode tersebut perlu disertai oleh kiat-kiat khusus berdasarkan
pengalaman dan pengamatan guru yang bersangkutan. Salah satunya adalah dengan cara emadukan
dengan sejumlah metode dalam satu kali pertemuan, atau divariasi dengan pendekatan
seni tersendiri yaitu seni bermain, bercerita, dan menyayangi (seni BBM)
Sejumlah metode
yang dapat diterapkan dalam KBM di TPQ adalah metode ceramah, tanya jawab,
demontrasi, sosio drama, kerja kelompok, karya wisata. [4]
[1] Chairi Idri, Buku
Pedoman Pembinaan dan Pengembangan TK al-Quran Badan Komunikasi pemuda Masjid
Indonesia (BKPMI), (Jakarta: 1993), hal.3
[2][2] Lalu Muhammad Azhar,
Proses Belajar Mengajar Pola, ( Surabaya: PT.Usaha Nasional, 1993), hal. 38
[3] Zuhairini, Metode Khusus
Pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha Nasional, 1993), hal. 79
[4] US. Syaifuddin MZ, Panduan Kurikulum dan
pengajaran TKA. TPQ, (LPPTKA BKPMI Pusat, 1997), hal.47