Artikel Education, General And Islamic

Sejarah Agama Yahudi

Artikel terkait : Sejarah Agama Yahudi

Sejarah Agama YahudiPerlu kita akui bahwa bangsa Indonesia kurang menaruh minat untuk mengetahui Agama Yahudi. Hal ini mungkin disebabkan karena di Indonesia tidak ada orang Yahudi, dan dampak kehadiran Agama Yahudi di dunia ini tidak secara langsung dirasakan oleh bangsa Indonesia. Tetapi jika kita lebih memperhatikan tentang percaturan politik, okonomi, dan hubungan antar bangsa di dunia ini, kita akan sadar bahwa dampak kehadiran Agama Yahudi di dunia ini adalah sangat besar.[1]
Images Form www.islamnusantara.web.id

Oleh karena itu, sangatlah penting jika kita sebagai bangsa Indonesia, yang mayoritas beragama Islam mempelajari seputar Agama Yahudi, sebagai acuan dan pengetahuan untuk meminimalisir adanya dampak dari agama Yahudi yang tanpa kita sadari telah masuk dalam bangsa Indonesia.
Dalam makalah ini, penulis akan menguraikan secara singkat tentang kepercayaan, syari’at, kitab, kenabian, dan tradisi yang dianut oleh agama Yahudi.
     

KEPERCAYAAN AGAMA YAHUDI
     Jika membahas tentang agama Yahudi, maka kaum Israel juga tak akan lepas dalam pembahasan tersebut. Agama yang dianuti oleh masyarakat arab sebelum Islam. Agama ini dibawa oleh Nabi Musa serta mempunyai kitab suci, iaitu kitab Taurat. Walau bagaimanapun golongan Bani Israel telah mengubah kandungan kitab ini demi kepentingan peribadi sehingga agama ini dianggap syirik kerana menduakan Allah.[2]
     Yahudiah (Yudaisme) adalah kepercayaan yang unik untuk orang/bangsa Yahudi (penduduk negara Israel maupun orang Israel yang bermukim di luar negeri). Inti kepercayaan penganut agama Yahudi adalah wujudnya Tuhan yang Maha Esa, pencipta dunia yang menyelamatkan bangsa Israel dari penindasan di Mesir, menurunkan undang-undang Tuhan (Torah) kepada mereka dan memilih mereka sebagai cahaya kepada manusia sedunia.[3]
     Bani Israel mulai dari nenek moyang mereka, Ibrahim, Ishaq, dan Ya’qub adalah penganut setia dari pada agama dan ajaran yang secara prinsip mengesakan Tuhan. Mereka mengutamakan penyembahan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Perbedaan kepercayaan yang mereka anut dengan kepercayaan suku-suku yang lain, kadangkala membuat mereka harus keluar dari tempat kediaman mereka semula.[4]
     Agama Yahudi terkenal dengan agama monotheisme mutlak (tauhid) yang meletakkan dasar kepercayaan kepada tuhan yang maha Esa pada tempat pertama. Setiap orang Yahudi yang akan mengerjakan sesuatu pekerjaan, harus lebih dahulu mengucapkan “shemah” yaitu ucapan sebagai berikut: “dengarkanlah hai bangsa Israel, tuhan kita yang kita sembah adalah maha Esa”. Nabi Musa setelah membebaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir Kuno, kemudian membawa pengikut-pengikutnya ke Lembah Bukit Sinai (Tursina) dimana ia menunjukkan kepada mereka dua buah papan yang bertuliskan 10 perintah tuhan atau yang disebut oleh orang barat dan orang Kristen adalah “Ten Comindments” yang mengandung pengertian sebagai berikut: [5]
  1. Saya adalah tuhanmu yang kamu sembah, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir,   keluar dari rumah belenggu; kau tidak mempunyai tuhan selain aku.
  2. Kamu tidak boleh membuat persamaan atau menyamarkan segala sesuatu yang ada dilangit sebelah atas, atau diatas bumi, atau apa-apa yang ada dalam air, dibawah bumi dengan tuhan.
  3. Kamu tidak boleh menyia-nyiakan nama tuhanmu.
  4. Ingatlah hari sabath, untuk disucikannya.
  5. Hormatilah ayah ibumu.
  6. Kamu dilarang membunuh.
  7. Kamu dilarang mencuri.
  8. Kamu dilarang bersaksi palsu.
  9. Kamu dilarang berbuat zina.
  10. Kamu dilarang bernafsu lobak tamak terhadap milik orang lain.

     Kemudian ten comendement ini dijadikan inti ajaran kitab taurat dan dijadikan sumberhukum yahudiserta kepercayaan dan ethiknya. Dengan comendement ini pula orang Yahudi telah membuang faham agama bangsa primitive.

SYARI’AT AGAMA YAHUDI

Penyembahan terhadap Tuhan

     Yahudi dan Islam menganggap Tuhan itu Satu. Tuhan Yahudi disebut Yehovah yang merupakan bentuk ketiga tunggal. [6]
Sudah diketahui bahwa Musa berhasil menyelamatkan kaumnya dari perbudakan di Mesir dengan membawanya ke negeri yang telah dijanjikan untuk mereka. Rombongan Musa menuju ke arah Timur dari arah Mesir ke tanah yang telah dijanjikan. Sebelum pergi ke negeri tersebut, Musa pergi ke gunung Sinai, meninggalkan kaumnya, untuk mengikat perjanjian antara Yehovah dengan bani Israel.

     Di Mesir terdapat Tuhan dan berhala, orang yang ingin melihat Tuhannya dapat datang ke kuil terdekat. Orang Israel yang sudah bebas itu menyangka bahwa dikaki gunung Sinai mereka akan dapat menjumpai Tuhan mereka berbentuk sapi Jantan/anak sapi/seperti seeokor burung hantu. Tapi mereka tak melihat suatu apapun selain gunung, mereka kecewa. Mereka berkata: “Mana Tuhan yang engkau janjikan itu, dan siapa yang telah menjanjikan kepadamu untuk membawa kami dengan selamat ke negeri yang dijanjikan itu”. Musa menjawab: “Yehovah bukan seperti Tuhan yang lain, sebab itu barabg siapa yang ingin melihat wajah Tuhan dia harus mati dahulu”.
Kemudian Musa langsung berangkat mendaki gunung Sinai, menuju puncaknya dan berdiam di situ selam 40 hari. Setelah itu Musa turun kembali dengan membawa apa yang terkenal dengan sebutan Sepuluh Perintah Tuhan untuk disampaikan kepada bani Israel.
Diantara Sepuluh perintah ini, yang langsung menyangkut bidan ibadat atau upacara peribadatan hanyalah tiga perintah yaitu:
  1. Jangan kamu menyembah berhala atau membayangkan yang semacam itu.
  2. Jangan menyebut nama Yehovah dengan cara bermain-main.
  3. Mensucikan waktu Sabbath

Dari sejarah mereka sudah diketahui bahwa orang Israel sejak dulu tidak pernah menyembah Tuhan Yang Esa. Sejarah mengatakan, bahwa mereka sangat gemar menyembah sesuatu yang berbentuk, bertubh dan berbilang. Semua ini merupakan peninggalan kepercayaan kuno mereka, atau diambil dari kepercayaan berbagai 
suku bangsa lain, karena adanya kontak dalam kehidupanantara mereka dengan bangsa-bangsa lain itu. [7]

Sembahyang

    Hukum nabi Musa tidak mengandung aturan-aturan mengenai sembahyang, selain hanya mengenai pembayaran sepersepuluh prosen kepada pendeta, dan upacara rumah tangga waktu memperkenalkan anak pertama.[8]
      Ada rumusan-rumusan doa yang itentukan dan ucapan terima kasih, apabila kepaka rumah tangga karena telah patuh memenuhi hukum yang diperintahkan, memohon berkah dari Yehovah untuk Israel. Tapi dengan timbulnya gagasan yang lebih bersifat spiritual tentang ketuhanan diantara orang banyak dan pendeta-pendeta dengan mundurnya antropomorpisme yang kaku, maka sifat sembahyang yang sebenarnya sebagai cara untuk berhubungan dengan Tuhan, mulai difahami orang. Adat dan kebiasaan karena tidak adanya sesuatu peraturan khusus dalam hukum, menyebabkan orang Yahudi akhirnya menjadi satu ummat yang suka sembahyang.[9]
     Tiga jam dalam sehari dipergunakan untuk melakukan ibadat sembahyang, yaitu jam 9, jam 12, dan jam 3. Tapi kemestian, bahwa segala upacara harus melalui pendeta, ditambah pula dengan tidak adanya teladan pertama yang positif turun dari pembuat undang-undang sendiri, membuat doa sembahyang itu dalam kebanyakan hal, jadi seperti mesin semata-mata.[10]

Puasa

      Pada umumnya dikalangan Yahudi, puasa itu dilakukan sebagai tanda terkabung dan duka cita. Misalnya nabi Daud diceritakan menjalankan puasa tujuh hari pada waktu putranya yang masih kecil sakit.[11]
Syariat Musa menyebutkan bahwa hari penebusan adalah hari puasa, yang intinya agar orang-orang merendahkan diri dan hatinya dengan berpuasa. Sementara itu para pendeta menebusi mereka agar suci dari dosa.[12]
     Disamping itu masih ada lagi beberapa hari puasa yang dipopulerkan setelah hari pembuangan, yaitu sekedar untuk memperingati kejadian yang menyedihkan tatkala kerajaan Yahudi dihancurkan. Diantaranya ada empat hari puasa yang dijalankan secara tertib, yaitu memperingati permulaan kota Yerusalem dikepung, kota Yerusalem jatuh, kanisah dihancurkan, Godaliah dibunuh.Musa sendiri pernah menjalani puasa tapi bukan karena kesedihan, melainkan persiapan akan menerima wahyu.
     Orang Yahudi juga berpuasa tanggal 10 Muharram. Tradisi ini diikiuti oleh Nabi Muhammad SAW, karena tradisi Yahudi melakukan puasa tersebut dengan dasar bahwa nabi Musa telah melakukan puasa pada waktu itu, kemudian nabi Muhammad SAW menganjurkan, bukan mewajibkan ummatnya untuk puasa pula pada hari itu dengan pertimbangan kaum muslimin lebih dekat kepada Musa dibanding dengan orang Yahudi. Puasa 10 Muharram bagi Musa dan Yahudi adalah untuk memperingati peristiwa Israel bebas dari perbuatan Fir’aun.[13]
  
Korban

     Mengenai masalah korban orang Yahudi banyak terpengaruh oleh kepercayaan suku-suku yang tinggal di wilayah sekitarnya, tapi suatu kesulitan juga untuk menentukan mana yang diambil dari luar dan mana yang asli dari mereka. Bentuk dan macam korban dikalangan orang Yahudi ada tiga macam, yaitu:
  • Korban penghapus dosa, korban yang dipersembahkan pada hari perdamaian besar untuk menebus dosa para imam dan segenap bangsa Israel. Binatang yang dikurbankan tergantung kedudukan orang yang berkurban.
  • Korban penebusan dosa, mirip dengan kurban penghapus dosa, hanya bedanya korban ini diadakan setelah seseorang mencuri, dan pencurian dilakukan dengan mengambil barang sesama manusia, atau orang tidak memenuhi nadzarnya, atau tidak membayar iuran kepada imam.[14]
  • Korban pemujaan:

  1. Korban bakaran
  2. Korban keselamatan
  3. Korban sajian
  Mensucikan hari-hari tertentu

No.
Nama Bulan Yahudi
Nama Bulan Masehi
Hari-hari yang Disucikan
1.
Abib atau Nisan
April
Paskah
2.
Ijjar atau Ziv
Mei
-
3.
Sevan
Juni
Pentakosta
4.
Tammuz
Juli
-
5.
Ab
Agustus
-
6.
Elul
September
Hari penebusan dosa
7.
Ekhamin/Tishri
Oktober
Hari perdamaian besar
8.
Markhisvan atau Bul
Nopember
Hari pondok daun
9.
Kislev
Desember
Hari raya pembaharuan Bait Suci
10.
Tebet
Januari
-
11.
Skhebet
Pebruari
-
12.
Adar
Maret
Hari raya purim
13.
Bulan Kabisat Veadar
Maret
-

     Hari-hari suci ini erat hubungnnya dengan korban dan erat hubungannya dengan peristiwa-peristiwa sejarah, musim panen, dan menuai dengan Hilal atau anak bulan.[15]

Perundang-undangan Yahudi

     Kebanyakan penganut Yahudi mengikuti peraturan dalam memilih makanan yang tertulis di dalam Taurat yang melarang campuran susu dengan daging. Daging babi juga dilarang dalam agama Yahudi. Makanan yang disediakan harus menuruti undang-undang tersebut, dan daging harus disembelih oleh kaum Rabi, dinamakan kosyer.[16]
    Anak laki-laki juga diharapkan untuk disunat (sewaktu masih bayi) seperti perjanjian Abraham dengan Tuhan. Apabila seorang anak laki-laki mencapai kematangan dia akan dirayakan karena menjadi anggota masyarakat Yahudi dalam upacara yang dinamakan Bar Mitzvah. Setelah kematian seseorang, orang-orang Yahudi akan mengadakan satu minggu berkabung di mana mereka membaca Kaddish. Agama dan kemasyarakatan saling berkaitan di dalam masyarakat Yahudi. Misalnya pengambilan riba/ bunga dianggap berdosa sesama kaum Yahudi, tetapi dibenarkan dengan mereka yang bukan Yahudi.[17]

PEDOMAN (KITAB) AGAMA YAHUDI

     Kitab agama Yahudi menuliskan Tuhan telah membuat perjanjian dengan Abraham bahwa beliau dan cucu-cicitnya akan diberi rahmat apabila mereka selalu beriman kepada Tuhan. Perjanjian ini kemudian diulangi oleh Ishak dan Yakub. Dan karena Ishak dan Yakub menurunkan bangsa Yahudi, maka mereka meyakini bahwa merekalah bangsa yang terpilih. Penganut Yahudi dipilih untuk melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab khusus, seperti mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur dan beriman kepada Tuhan. Sebagai balasannya, mereka akan menerima cinta serta perlindungan Tuhan. Tuhan kemudian menganugerahkan mereka Sepuluh Perintah Allah melalui pemimpin mereka, Musa.[18]

KENABIAN AGAMA YAHUDI

Dalam tradisi kenabian Perjanjian Lama, tugas dan peranan pokok kenabian adalah mengingatkan bangsanya (Israel) yang lupa akan perjanjian cinta dengan Tuhan, sekaligus menyerukan pertaubatan. Selain itu, nabi juga bertugas menyampaikan ancaman hukuman atau bencana yang akan etrjadi jika Israel tidak bertaubat atau mendapat berkat jika mereka bertaubat. [19]

TRADISI AGAMA YAHUDI
  1. Di dalam tradisi Yahudi terdapat minyan (melakukan doa secara bersama), mereka berkeyakinan bahwa doa akan memiliki kekuatan bila dilakukan secara bersama. Pada ritual minyan diharuskan memakai teffilin (kotak yang diikat di kepala dan salah satunya diikat melingkari lengan sampai jari tangan), dengan demikian mereka merasa memiliki persaudaraan yang erat. Teffilin ditengarai sebagai sebuah kekuatan antara kepala dan tangan atau antara pikiran dan tindakan. Sebelum melipat dan membuat Teffilin, mereka harus melakukan dengan kesungguhan hati serta khusuk, serta diawali dengan bacaan: Leshem mitzvat teffilin (Demi Tuhan aku melaksanakan perintah membuat Teffilin). Teffilin ditulis di atas perkamen dengan tinta, sisi kanan dan kiri harus disulam huruf shin, dan tali pengikat harus berwarna hitam.
  2. Doa adalah nafas kehidupan, orang Yahudi pun selalu melakukan pembacaan doa setiap bangun tidur. Menurut ajaran Yahudi, Tuhan hanya bisa dijangkau bila kita memberikan tempat untukNya. Dalam tradisi yahudi, setiap orang selalu membawa buku doa (Seddurim) setiap kemanapun mereka pergi. Pada hari Jumat sepuluh menit sebelum matahari terbenam mereka menyalakan lilin di menorah dan berdoa Habdalah Kiddush (doa menjelang hari Sabath).
  3. Perayaan keagamaan Yahudi lebih bersifat ritual, beberapa perayaan hari raya Yahudi antara lain: Pesach (Passover), Shabuhot (pantekosta), Shukhot (Tabernakel), Hanukah, Purim, Yom Kippur.
  4. Berkorban dalam Yahudi dianggap berhasil bila ritus tersebut menjadi pengekspresian hasrat roh manusia. Korban paskah, merupakan kurban khusus dibanding yang lain. Tiap keluarga menyembelih binatang kurbannya dan darah kurban itu disapukan pada ambang atas dan pada
  5. kedua tiang pembantu rumah, sedang daging kurban dibakar  dalam keadaan utuh dan dimakan sampai habis sebelum fajar menyingsing.
  6. Musik dalam ibadah adalah musik yang nyaring keras, dan hanya menggunakan satu suara saja. Teru’ah (yang bermakna tempik sorak) adalah teriakan keras yang bising untuk menunjukkan teriakan penyembah dalam rangka ibadah.
  7. Ibadat Orang Mati, adalah cara memperoleh berkah dari orang mati untuk menenangkan mereka. Di Israel Kuno Yahwisme resmi mengecam segala bentuk kontak dengan orang mati, sedang yang terpengaruh tradisi kanaan mengijinkan pemujaan terhadap nenek moyang atau leluhur.  Nekromansi (pemanggilan arwah) dengan pertolongan dukun dikutuk di Israel.[20]
PENUTUP
     Tidak hanya agama Islam saja yang memiliki sebuah syari’at, kepercayaan, dan lain-lain. Bahkan agama lainpun juga memilikinya. Seperti agama Yahudi, yang memiliki kepercayaan, syari’at, kitab, kenabian, bahkan tradisi tersendiri. Sebenarnya semua berasal dari satu sumber. Namun keimanan dan persepsilah yang membuat semuanya menjadi berbeda. Tidak ada salahnya jika suatu agama juga mengetahui isi dari agama lain, jika hanya digunakan sebagai sebatas pengetahuan. Yang penting keimanan tetap dalam satu agama.  Sebenarnya aturan dalam suatu agama juga mengadopsi dari agama-agama sebelumnya, namun karena mempunyai kepercayaan yang tidak samalah yang membuat adanya suatu keanekaragaman.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Syeed Ameer. Api Islam 2, terjemahan H. B Yasin. Jakarta: Pembangunan. 1967.
Aly, Maulana Muhammad. The religion of Islam. National Publication and Printing House. U. A. R..tth.
Bakker, Sejarah kerajaan Allah I, terjemahan K. Siagin. Jakarta: Badan Penerbit Kristen. 1965.
Daya, Burhanuddin. Agama Yahudi. Yogyakarta: Baagus Arafaah. 1982.
http://fastnote.wordpress.com/agama-kepercayaan-jahiliyyah
http://id.wikipedia.org/wiki/agama Yahudi
http://indramunawar.blogspot.com/2009/03/pokok-pokok-ajaran-agama-yahudi.html
http://syiarislam.wordpress.com/2008/03/17/perbandingan-agama-yahudi-kristen-dan-Islam
http://www.islampos.com/menelisik-tradisi-yahudi-52852
http://zaharuddinlaotak.blogspot.com/2013/04/konsep-kenabian.html
Perjanjian Lama, kitab  “semuil” dan “Imamah orang Lewi”.
[1] Burhanuddin Daya, Agama Yahudi, (Yogyakarta: Baagus Arafaah, 1982), hlm. 1.
[2] http://fastnote.wordpress.com/agama-kepercayaan-jahiliyyah
[3] http://id.wikipedia.org/wiki/agama Yahudi
[4] Burhanuddin Daya, Agama Yahudi, hlm. 68.
[5] http://indramunawar.blogspot.com/2009/03/pokok-pokok-ajaran-agama-yahudi.html
[6] http://syiarislam.wordpress.com/2008/03/17/perbandingan-agama-yahudi-kristen-dan-Islam
[7] Burhanuddin Daya, Agama Yahudi, hlm. 171-172.
[8] Syeed Ameer Ali, Api Islam 2, terjemahan H. B Yasin, (Jakarta: Pembangunan, 1967), hlm. 25
[9] Ibid., hlm.25
[10] Ibid., hlm.25
[11] Perjanjian Lama, kitab “semuil II” 12:16-18
[12]  Ibid., “Imamat orang Lewi” 16:29
[13] Maulana Muhammad Aly, The religion of Islam, National Publication and Printing House, U. A. R., tth., hlm. 447-9.
[14] Bakker, Sejarah kerajaan Allah I, terjemahan K. Siagin, (Jakarta: Badan Pe-nerbit Kristen, 1965), hlm. 228.
[15] Bakker, Sejarah kerajaan Allah I, terjemahan K. Siagin, hlm.234.
[16] http://id.wikipedia.org/wiki/agama Yahudi
[17] Ibid.
[18] http://id.wikipedia.org/wiki/agama Yahudi
[19] http://zaharuddinlaotak.blogspot.com/2013/04/konsep-kenabian.html
[20] http://www.islampos.com/menelisik-tradisi-yahudi-52852/

Artikel Arwave Blog Lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa Coment ya sooob...!

Copyright © 2015 Arwave Blog | Design by Bamz