Biografi Sayyid Ahmad Khan
Sayyid Ahmad Khan dilahirkan di Delhi tanggal
17 Oktober 1817 dan menurut keterangan ia berasal dari keturunan Husein, cucu
Nabi Muhammad melalui Fatimah bin Ali. Neneknya Sayyid Hadi, adalah pembesar Istana di zaman Alamghir II
(1745-1759). Ia mendapat pendidikan tradisional dalam pengetahuan agama. Selain
bahasa Arab, ia juga belajar bahasa Persia. Ia rajin membaca buku dalam
berbagai bidang ilmu pengetahuan. Ketika berusia 18 tahun, ia bekerja pada
serikat india timur. Kemudian bekerja pula ia sebagai hakim, tetapi pada tahun
1846 ia kembali ke delhi dan mempergunakan kesempatan itu untuk belajar.[1]
Dikota delhi inilah ia dapat
melihata langsung penninggalan-peninggalan kejayaan islam dan bergaul dengan
tokoh-tokoh dan pemuka muslim, seperti Nawab Ahmad Baksh, Nawab Mustafa Khan,
Hakim Mahmud Khan dan Nawab Aminuddin. Semasa di delhi, ia mulai mengarang.
karya pertamanya adalah asar as-sanadid. Pada tahun 1855, ia pindah ke bijnore.
Ditempat ini, ia tetap mengarang buku-buku penting islam di india. Pada tahun
1857, terjadi pemberontakan dan kekacauan politik di delhi yang menyebabkan
timbulnya kekerasan terhadap orang india. Keyika melihat keadaan rakyat delhi,
ia sempat berpikir untuk meninggalkan india menuju mesir, tetapi ia sadar bahwa
ia harus memperjuangkan umat islam india agar menjadi lebih maju. Ia berusaha
mencegah terjadinya kekerasan dan banyak menolong orang inggris dari
pembunuhan, higga di beri gelar sir, tetapi ia menolaknya. Pada tahun 1861, ia
juga mendirikan sekolah inggris di murabadab. Hingga akhir hayatnya ia selallu
mementingkan pendidikan umat islam di india. Pada tahun 1878, ia juga
mendirikan sekolah mohammedan anglo orienta college (MAOC) dia aliargh yang
merupakan karyanya yang paling bersejarah dan berpengaruh untuk memajukan umat islam
india.[2]