Fungsi Kecerdasan Emosi Guru dan Anak Usia Dini
Kecerdasan Emosi Guru dan Anak - Sebenarnya berbicara tentang fungsi kecerdasan emosi apabila ditinjau secara umum sudah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, yaitu agar seseorang dapat meraih kesuksesan dalam hidupnya. Walaupun kesuksesan itu sendiri masih dianggap sebagai sesuatu yang belum jelas, apakah kesuksesan dari segi materi atau non materi. Terlepas dari sukses dari segi materi atau non materi tersebut, disini saya akan mencoba menggagas tentang fungsi kecerdasan emosi bagi guru dan siswa dalam berbagai aspek, agar pendidikan memperoleh hasil yang maksimal.
Image From www.chanelmuslim.com
Bertolak dari pemikiran seperti di atas, kesuksesan bagi seorang siswa di sekolah seringkali diasumsikan sebagai yang berhasil dalam prestasi akademiknya. Sehingga sangatlah wajar apabila dari siswa yang memiliki intelegensi yang tinggi diharapkan dapat diperoleh prestasi belajar yang tinggi pula.
Untuk membahas kesuksesan siswa dengan menekankan kecerdasan emosi ini, saya akan melihat dulu pada apa yang dikatakan Gardner mengenai berbagi kecerdasan yang sebenarnya dimiliki anak.
Howard Gardner, dalam bukunya yang berjudul “Multiple Intelegence” menegaskan bahwa skala kecerdasan yang selama ini dipakai ternyata memiliki banyak keterbatasan sehingga kurang dapat meramalkan kinerja yang sukses untuk masa depan seseorang. Gambaran mengenai spectrum kecerdasan yang luas telah membuka mata para orang tua, maupun guru tentang adanya wilayah-wilayah yang secara spontan akan diminati oleh anak-anak dengan semangat yang tinggi. Wilayah-wilayah tersebut adalah:
Kecerdasan Bahasa
Kecerdasan ini umumnya ditandai dengan ini kesenangannya pada kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan suatu bahasa seperti membaca.
Kecerdasan Musikal
Kecerdasan yang memuat kemampuan seseorang untuk peka terhadap suara-suara nonverbal yang berada di sekelilingnya, termasuk dalam hal ini adalah nada dan irama.
Kecerdasan Visual Spasial
Kecerdasan ini memuat kemampuan seseorang untuk mendiami secara mendalam hubungan antara objek dan ruang.
Kecerdasan Kinestik
Kecerdasan yang memuat kemampuan seseorang untuk secara aktif menggunakan bagian-bagian atau seluruh tubuhnya untuk berkomunikasi dan memecahkan berbagai masalah.
Kecerdasan Interpersonal
Menunujukan kemampuan seseorang untuk peka terhadap perasaan orang lain. Mereka cenderung untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain, sehingga mudah dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekelilingnya.
Kecerdasan Intra-personal
Menunujukan kemampuan seseorang untuk peka terhadap perasaannya sendiri. Anak-anak semacam ini selalu melakukan intropeksi diri, mengoreksi kekurangan maupun kelemahannya, kemudian mencooba untuk memperbaiki diri, sehingga anak ini cenderung menyukai kesendirian dan kesunyaian, merenung dan berdialog dengan dirinya sendiri.
Kecerdasan Naturalis
Yaitu kemampuan seseorang untuk peka terhadap lingkungan, misalnya senang berada di lingkungan alam terbuka seperti pantai.[1]
Dari ketujuh spectrum kecerdasan yang dikemukakan oleh Gardner di atas, Goleman mencoba memberi penekanan pada aspek kecerdasan intrapersonal atau pribadi. Inti dari kecerdasan ini adalah mencakup kemampuan untuk membedakan atau menanggapi dengan tepat suasana hati, temperamen, motivasi, dan hasrat keinginan orang lain. Namun, menurut Gardner kecerdasan antar pribadi ini lebih menekankan pada aspek kognisi atau pemahaman. Sementara factor emosi atau perasaan kurang diperhatikan. Padahal, menurut Goleman, faktor emosi ini sangat penting dan memberikan suatu warna yang kaya dalam kecerdasan antar pribadi ini.
Di sini dapat disimpulkan bahwa betapa pentingnya kecerdasan emosi dikembangkan pada diri siswa. Karena betapa banyak dijumpai siswa, di mana mereka begitu cerdas di sekolah, begitu cemerlang prestasi akademiknya, bila tidak dapat mengelola emosinya; seperti mudah marah, mudah putus asa, atau angkuh dan sombong, maka prestasi tersebut tidak akan banyak bermanfaat untuk dirinya. Ternyata, kecerdasan emosi perlu dihargai dan dikembangkan pada anak sejak usia dini. Karena hal ini yang mendasari ketrampilan seseorang di tengah masyarakat kelak, sehingga akan membuat seluruh potensinya dapat berkembang secara lebih optimal.
Dengan demikian, jelaslah bahwa kecerdasan emosi dipentingkan bagi siswa dalam rangka mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki oleh siswa yang bersangkutan, tanpa harus memaksakan apa yang dikehendaki oleh orang tuanya.
Fote Note
- Bobbi Deporter, op.cit, hlm.97-98
Demikian artikel Fungsi Kecerdasan Emosi Guru dan Anak Usia Dini semoga bermanfaat, jangan lupa komen, like and share. Terimakasih atas kunjungannya ke blog arwave sampai jumpa kembali pada artikel selanjutnya
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa Coment ya sooob...!