Teori Prilaku
Selama tahun 1950an, ketidakpuasan
dengan pendekatan teori sifat tentang kepemimpinan mendorong ilmuwan prilaku
untuk memusatkan perhatiaannya pada perilaku pemimpin tentang apa yang diperbuat dan bagaimana dia
melakukannya. Dasar dari pendekatan gaya kepemimpinan diyakini bahwa pemimpin yang
efektif menggunakan gaya (style) tertentu.
Berbeda dengan teori sifat, pendekatan
perilaku dipusatkan efektivitas pemimpin, bukan pada penampilan dari pemimpin
tersebut. Teori perilaku menekankan pada dua gaya kepemimpinan yaitu gaya
kepemimpinan berorientasi tugas (task Orientation) dan orientasi pada
karyawan (employ orientation). orientasi tugas adalah perilaku pimpinan
yang menekankan bahwa tugas-tugas dilaksanakan dengan baik dengan cara mengarahkan dan mengendalikan
secara ketat bawahannya.
Orientasi karyawan adalah perilaku
pimpinan yang menekankan pada memberikan motivasi kepada bawahan dalam
melaksanakannya dengan melibatkan bawahan dalam proses pengambilan keputusan
yang berkaitan dengan tugasnya, dan mengembangkan hubungan yang bersahabat saling
percaya mempercayai dan saling
hormat-menghormati di antara kelompok.