Materi Kepemimpina dan Kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan
Telah banyak orang melakukan berbagai cara guna mengembangkan dan mengubah persepsi serta keterampilan orang lain. Sebagian besar merekamemberikan progam-progam latihan kusus keorganisasian yang ditunjukkan kepada individu dengan asumsi bahwa pengetahuan atau sikap yang akan diperbaiki akan diterjemahkan dalam bentuk keuntungan-keuntungan organisasi.
Pelantikan Pengurus MA Darul Huda Mayak
Program-program yang dirancarcang kusus guna mengubah prilaku individu dan keterampilan-keterampilan antar pribadi banyak ditawarkan dalam organisasi-organisasi oleh konsultan-konsultan luar, oleh universitas-universitas dan perusahaan-perusahaan yang memang khusus menyediakan jasa pelatihan-pelatihan.
Banyak organisasi sangat memperhatiakan latihan serta pengembangan manager mereka. Mereka menyelengarakan program-program latihan dasar kepemimpinan dan latihan kepemimpinan keorganisasian yang memusatkan perhatian paada upaya untuk mempelajari keterampilan-keterampilan mangerial yang dianggap penting sekali bagi kepemimpinan yang efektif.[1]
Untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan bisa dipupuk melalui kegiatan-kegiatan diantaranya sebagai berikut:
Sekolah Alam
Sekolah benasis alam kini sedang menjadi tren disejumlah kota. Biasanya memilih sekolah alam karena kecendrungan anak yang secara perilaku cukup aktif, cendrung suka menciptakan hal-hal baru, dan tidak begitu suka rutinitas. Karena rutinitas yang mereka hadi dianggap sesuatu yang membosankan.
Di indonesia, pendirian sekolah alam biasanya juga merupakan upaya pembuktian bahwa menempuh pendidikan memang tidak harus atau di gedung yang mewah, namun di tempat yang biasa dan tidak didukung dengan fasilitas yang serba lengkap, tapi tetap subtantif yakni dapat mencetak insan manusia yang cerdas, mandiri, berbudi pekerti baik, dan mempunyai komitmen secara sosial atau terhadap sesama.
Satu hal yang tidak bisa dilewatkan dari keberadaan sekolah alam sebagaimana sekolah umum lainnya adalah komitmennya pada upaya penciptaan pemahaman dasar kepemimpinan yang memadai, lebih spesifik lagi anak didik pada sekolah alam tidak dibentuk menjadi pembak up produk tertentu. Mereka benar-benar diarahkan menjadi inovator yang mempunyai jiwa kepemimpinan memadai. Konteks memimpin dirinya sendiri, yakni segala tingkah laku yang positif, bertanggung jawab dan kesatria. Mereka juga diajarkan adanya memahami kepemimpina formal dan non formal. Kepemimpinan formal adalah ketika secara resmi memimpin teman-temannya dalam satu kelompok. Sedangkan kepemimpinan non formal adalah ketika memimpin dirinya sendiri, bagaimana menyesuaikan antara tingkah laku dengan ucapannya dan lain sebagainya.
Outbond
Outbond berisi materi (permainan) yang memerlukan kecermatan pengamatan dari pada sekedar bermain tanpa makna. Diperlukan kejelian tersendiri dalam melihat permainan sebagai sarana menitipkan pesan kegenerasi kosmometropolitan yang mungkin lebih mengenal permainan menaiki kuda mesin di mal-mal dibandingkan naik kuda sunguhan yang bau kotorannya melatih hidung mengenal bau alam. Semua dilakukannya agar kita mampu memahami pesan dibalik sebuah permainan dari simulasi.[2]
Dalam perkembangannya, di Indonesia outbond mengalami mertamorphosis (perubahan) yang variatf. Nilainya tidak lagi sekedar semacam piknik atau selingan hibura pengisi waktu luang semata, lebih dari itu ternyata dapat dipelajari metode dan aplikasi praktisnya. Oleh karena, itu banyak lahir sekolah-sekolah outbond yang berlandaskan metode dan aplikasi tertentu. Dalam sudut pandang pendidikanpun dikembangkan sebagai bagian dari terapi mental atau sarana penyaluran bakat dan kemampuan yang dimiliki orang yang memiliki kelebihan tertentu. Bahkan sejumlah lembaga yang cukup kredibel berani mengaransi ”ijzahnya” akan laku digunakan dalam memasuki jenjang sekolah alternative sejenis yang lebih tinggi.[3]
Yang menarik, lulusan sekolah outbond di Indonesia dapat beposisi sebagai trainer atau pelatih bagi pelatihan-pelatihan outbond yang belekangan sering diselengarakan disejulah kantor atau institusi. Pada akhirnya harus disadari bahwa pendidikan outbond mempunyai manfaat sebagai:
- Memupuk kepribadian menjadi lebih tahan banting dan sanggup menyelesaikan masalah secara sehat
- Membentuk pribadi yang memiliki jiwa kompetisi memadai
- Memposisikan orang lain sebagai mahkluk sosial yang srerta dan bisa diajak bekerjasama demi sebuah cita-cita kemajuan dalam kebersamaan yang hanggat
[1]Winardi, Kepemimpinan Dalam Manajemen (Jakarta: Rineka Cipta,2000),245-246
[2]Agustinus Susanto, Merancang Outbond Traning Profesional (Jogyakarta: CV Andi Offse,2008),vi.
[3]Satmoko Budi Santoso, Sekolah Alternatf, Mengapa Tidak? (Jogjakata : Diva press,2010),19-29.
Demikian sedikit ulasan tentang Materi Kepemimpina dan Kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan semoga bermanfaat, jangan lupa komen, like and share. Terimakasih atas kunjungannya dan bagi sahabat blog ARWAVE yang menginginkan materi terkait dengan pembahasan artikel saat ini atau yang lain silahkan tulis di kotak komentar.
Terimakasih... Sangat berguna gan
BalasHapussama-sama mas. silahkan berkunjung dilain waktu dan kesempatan
Hapus