Definisi Kepemimpinan Dalam Sebuah Organisasi Sekolah

Artikel terkait : Definisi Kepemimpinan Dalam Sebuah Organisasi Sekolah

Kepemimpinan Dalam Sebuah Organisasi - Memimpin organisasi merupakan kecerdasan emosional, seni atau keterampilan yang harus dipelajari sejak dini dari orang tua dan guru untuk menumbuhkan jiwa tanggungjawab baik untuk mempin diri sendiri, keluarga, pemimpin organisasi ataupun perusahaan. jika seseorang mampu memimpin atau mengatur kehidupannya sendiri dengan baik maka dia akan bisa juga memimpin organisasi dengan baik, tidak sebaliknya.

Image From alfrizodewa.blogspot.com

Pengertian Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Selain itu juga mempengaruhi interpretasi mengenai peristiwa-peristiwa para pengikutnya, pengorganisasian dan aktivitas-aktivitas untuk mencapai sasaran, memelihara hubungan kerjasama dan kerja kelompok, perolehan dukungan dan kerja sama dari orang-orang diluar kelompok atau organisasi.[1]

Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan  sebagian dari pekerjaan dalam mencapai tujuan. Dewasa ini pengertian kepemimpinan dalam sejumlah kajian memiliki nuansa sosial budaya lebih kuat.[2]

Kepemimpinan sebagai kemampuan seseorang atau pemimpin untuk mempengaruhi perilaku orang lain menurut keinginannya dalam suatu pertumbuhan dari orang-orang yang berserikat, untuk suatu tujuan dalam suatu kelompok. Karena itu dalam kepemimpinan disyaratkan (1) mengorganisasikan berbagai kekuatan manusia (2) memanfaatkan kekuatan itu untuk mencapai tujuan yang diinginkan baik tujuan individu maupun tujuan bersama.[3] 

Ada 4 tingkatan kepemimpinan (Leadership) yang sering dijumpai dalam masyarakat:

1. Kepemimpinan pribadi tumbuh dan sifat layak dipercaya, untuk memimpin orang lain sacara efektif. Pertama-tama anda harus memimpin diri anda sendiri secara efektif sampai kita dapat menunjukkan sifat layak dipercaya oleh diri sendiri maupun orang lain.
2. Kepemimpinan antar pribadi dibangun berdasarkan kepercayaan. Sedangkan kepercayaan akan menumbuhkan hubungan antar manusia yang kuat, muncul dari orang-orang yang layak dipercaya.
3. Dalam Kepemimpinan manajerial, merupakan fase setelah kepercayaan dibangun. Secara lebih meyakinkan, anda dapat memperdayakan orang lain maupun kelompok di dalam organisasi.
4. Kepemimpinan organisasi oral, terwujud bersama orang-orang yang sudah diperdayakan, sehingga organisasi dapat menyelaraskan sistem dan stuktur agar lebih sesuai dengan misi dan strategi organisasi guna merealisasikan visi atau tujuan organisasi yang telah tinggi.[4] 

Suatu organisasi memiliki kompleksitas, baik barang atau jasa maupun ide, menghadapi berbagai perubahan yang senantiasa melingkupi berbagai karaktristik personal yang dapat mengembangkan maupun melemahkan. Hal ini menjadi alasan diperlukannya orang yang tampil mengatur, memberi pengaruh, menata, mendamaikan, memberi penyejuk dan dapat menetapkan tujuan yang tepat saat anggota tersesat atau kebingungan menetapkan arah, disinilah perlunya pemimpin yang melaksanakan kepemimpinan.[5] 

Melihat dari paparan diatas sekaligus realitas bahwa belakangan ini banyak pemimpin kita yang tidak layak disebut sebagai pemimpin, contohnya banyak korupsi, penyelewengan, dan masih banyak yang lainnya. Para pemimpin yang ada di pusat sebagai contoh rakyat ketika sidang paripurna banyak yang tidak displin sebagai contoh tidak hadir, sekalipun hadir banyak yang tidur, itu semua menunjukkan tanda-tanda mulai terkikisnya arti penting dari kepemimpinan yang sebenarnya. Begitu pula pada generasi pemuda khususnya dalam organisasi akhir-akhir ini masih banyak yang kurang bertangung jawab atas pekerjaan yang diberikan kepadanya, diantaranya masih kurangnya kedisiplinan dan memetuhi aturan sebagai pengurus.

Hal demikian di atas adalah masalah yang  perlu dibenahi. Untuk menjawab persoalan diatas setidaknya perlu adanya diklat kepemimpinan dalam berorganisasi dan diklat-diklat lainnya yang di dalamnya terdapat materi kepemimpinan yang baik untuk generasi sekarang. Sehingga dalam kegiatan berorganisasi menjadi lebih bermutu tidak hanya program akan tetapi pengurusnya juga bermutu yang dapat dilihat dari perilakunya.

Berdasarkan observasi pada tanggal 13 Maret 2012 yang peneliti lakukan di Madrasah Miftahul Huda Pondok Pesantren Darul Huda, dimana disana banyak kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas lembaga baik dari segi internal maupun  eksternal. Internal yang dimaksud adalah komponen-komponen seperti dewan asatidz, pengurus dan para siswa seperti diklat dan sebagainya. Sedangkan dari segi eksternal adalah kuantitas lembaga seperti sarana dan prasarana seperti pembuatan tempat belajar yang efektif dan lapangan olah raga. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di Madrasah Miftahul Huda ini banyak berorientasi pada dari segi internal.

Selanjutnya, dilihat dari segi kepengurusan, Madrasah Mifthul Huda Pondok Pesantren Darul Huda mempunyai manajemen kepengurusan yang cukup baik. Kegiatan-kegiatan yang telah terlaksana di Madrasah tersebut dapat berjalan sesuai dengan prosedur. Kegiatan-kegiatan yang dimaksud seperti diklat, kursus ketrampilan dan kegiatan-kegiatan lain.

Untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan diperlukan suatu proses yaitu melalui latihan kepemimpinan. Latiahan kepemimpinan ini bisa diarahkan kepada pembina, pengurus, dan semua anggota organisasi itu sendiri. Dalam rangka manajemen, kepemimpinan berfungsi sebagai sarana penggerak, motivasi sumber daya yang ada dalam organisasi, sehingga pelatihan kepemimpinan dalam organisasi HIMMAH (singkatan dari Himpunan Siswa Madrasah Miftahul Huda) di Madrasah Miftahul Huda Pondok Pesantren Darul Huda diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembimbing dan pengurus HIMMAH dalam memahami dan menghayati tujuan dan tanggung jawab sebagai perangkat kepemimpinan pengurus HIMMAH Madrasah Miftahul Huda Pondok Pesantren Darul Huda.

Madrasah Miftahul Huda Pondok Pesantren Darul Huda merupakan salah satu Madrasah yang mengadakan pembinaan kepemimpinan atau calon pemimpin melalui kepengurusan siswa Madrasah Miftahul Huda.

Tujuan dari latihan kepemimpinan tersebut adalah:

1. Meningkatkan dan memantapkan mutu kepemimpinan
2. Meningkatkan kemampuan berorganisasi dan kesadaran politik sebagai warga Negara yang baik dan bertanggung jawab.
3. Meningkatkan dan mengembangkan, serta memperluas wawasan dalam melaksanakan tugas-tugas kepemimpinan.

Dari beberapa statemen yang disebutkan diatas sangat jelas menunjukkan betapa pentingnya kepemimpinan dalam sebuah organisasi, karena kepemimpinan dapat menjadi pemicu prestasi dalam organisasi tersebut. Dari pernyataan di atas juga terlintas dalam benak peneliti, kira-kira bagaimana pendidikan kepemimpinan dapat berpengaruh dalam sebuah organisasi dan apa saja kegiatan-kegiatan yang didalamnya yang terdapat pendidikan kepemimpinan, serta bagaimana kontribusinya terhadap siswa Madrasah Miftahul Huda. Hal ini sangat penting, karena mengingat dalam sebuah kehidupan perlu adanya kepemimpinan. Sebuah kehidupan yang didalamnya terdapat unsur kepemimpinan yang baik, maka kehidupan tersebut akan terorganisir dengan baik dan tujuan yang ingin dicapai akan dapat terwujud.

Fote Note

1. Mulyadi.Kepemimpinan Kepala Madrasah (Malang: Badan Litbang Dan Diklat Kementerian Agama, 2010)
2. Melayu S.P. Hasibuan, Manajemen (Jakarta: BumuiAksara, 2004), 43.
3. Murtadha Muthari, Manusia dan Alam (Jakarta: Lentera,  2006), 143
4. Aan Komariah dan Cepy Triatno, Visionari Leadership (Jakarta: Bumi Aksara, 2005) 80
5. Ibid,

Demikian sedikit ulasan Artikel Kepemimpinan tentang Definisi Kepemimpinan Dalam Sebuah Organisasi Sekolah semoga bermanfaat, jangan lupa komen, like and share. Terimakasih atas kunjungannya dan bagi sahabat blog ARWAVE yang menginginkan materi terkait dengan pembahasan di atas atau yang lain silahkan tulis di kotak komentar.