Latar belakang Munculnya Renaissance
Datangnya sejarah yunani di Eropa karena minat orang-orang terhadapnya
kebudayaan Yunani pada khususnya dan kebudayaan kuno pada umumnya. Orang mau
mengambilnya kebudayaan kuno itu di dunia itulah yang dianggap kebudayaan yang
sempurna. Masa itu terkenal dengan sejarah sebagai lahirnya kembali zaman kuno
atau renaissance. Dalam pandangan pun tidak ketinggalan. Orang tidak lagi
memutuskan pikirannya kepada Tuhan dan Surga.
Sejarah Renaissance
munculnya karena berbagai faktor antara lain adalah gerakan cultural, pada
awalnya merupakan pembaharuan di bidang kejiwaan kemasyarakatan, di kegerejaan
di Italia pada abad pertengahan abad XIV, berakar pada cita-cita keksatrian
abad pertengahan yang menginginkan kemewahan, kemegahan, keperkasaan dan
kemasyhuran, mereka mensitesakan gagasan Kristiani dengan pemikiran klasik
(Yunani-Romawi).
Pada masa renaissance muncul aliran yang
menetapakan kebenaran berpusat pada manusia, yang kemudian disebut dengan
humanisme. Aliran ini lahir disebabkan kekuasaan gereja yang telah menafikan
berbagai penemuan manusia, bahkan dengan doktrin dan kekuasaanya, gereja telah
meredam para filosofis dan ilmuwan yang dipandang dengan penemuan ilmiahnya
telah mengingkari kitab suci yang selama in diacu oleh kaum Kristiani.
Selain
itu pada saat itu menglami kegelapan kerana kepentingan pemikiran yang dikuasai
oleh para pemmipin Gereja. Middle Age merupakan zaman dimana Orang Eropa sedang mengalami masa suram. Berbagai kreativitas
sanagat diatur oleh gereja. Pemikiran pada abad pertengahan diatur oleh gereja,
termasuk ilmu pengetahuan. Seperti kasus pembunuhan Copernicus mengenai teori
tata surya yang menyebutnya bahwa matahari pusat tata surya, tetaapi bertolak
belakang dari gereja[1]
Selain penejelasan diatas latar belakang
timbulnya renaissance secara garis besar disebabkan oleh beberapa aspek, yaitu
:
1. Kondisi sosial. Saat
itu kehidupan masayarakat eropa terikat pada doktrin Gereja, segala kegiatan
kehidupan ditujukan untk akhirat. Mas unuyarakat kehilangan kebebasan untuk
menentukan ppribadinya, dan kehilangan harga dirin. Kehidupn manusia tidak
tenteram gnkarena selalu diitip oleh intelejen gereja, sehingga menimbulkan
sikap saling mencurigai dalam
massyarakat.
2. Kondisi budaya. Terjadi
pembatasan seni dalam arti bahwa seni hanya tetnatang tokoh-tokoh injil dan
kehebatan gereja. Semua kreasi seni ditujukan kepada kehidupan akhirat sehingga
budaya tidak berkembang. Demikian pula dalam bidanag ilmu enegethuan karena
segala kebanaran hanya kebenaran gereja.
3. Kondisi politik. Raja
secara teoritis merupakan pusata kekuasaan politik dalam Negara, kenyataanya
hanya menjadi juru damai. Kekuasaan poltik ada pada kelompok bangsawan dan
kelompok gereja. Keduanya memiliki pasukan militer yang sewaktu-waktu dapat
untk melancarkan ambsisnya. Adakalanaya kekuatan militer kaum bangswan dan kaum
gereja lebih kuat dari kekuatan militer raja.
4. Kondisi ekonomi.
Berlaku sistem ekonomi tertutup, yang menguasai perekonomian hanya golongan
penguasa, kondisi diatas menyebabkan masyarakat Eropa tertungkung dan tidak
memiliki harga diri yang layak sebagai mansia. Oleh karena itu timbulah
upaya-upaya untuk keluar dari keadaan tersebut.[2]
Selaian itu Mahmud
hamdi juga mengemukakan pendpatanya mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi
Renaissance, yaitu:
1. Implikasi yag sangat
siknifikan yang ditimbulkan oleh gerakan kelimuan dan filsafat. Gerakan
tersebut lahir sebagai hasil dari penerjemahan ilmu-ilmu Islam ke dalam bahsa
latin selam dua abad (13-14). Bahkan sebelumnya telah terjadi penerjemahan
kitab-kitab Arab di bidnag filsafat dan ilmu penegetahuan. Hal ini dilakukan
setelah Barat sadar bahwa Arab memiliki kunci-kunci Khasanah turas klasik
Yunani.
2. Pasca peneklukan
konstantnopel oleh Turki Usmani, terjadi migrasi para pendeta dan sarajan ke
Italia dan Negara-negara Eropa lainya. Para sarjana tersebut menjadi
pioner-pioner bagi pengembangan ilmu di eropa. Mereka menghidupakan turas
klasik Yunani di Florensia dengan membawa teks dan manuskrip yang belum dikenal
sebelumnaya.
3. Pendirian berbagai
lembaga ilmiah yang mengajarkan ilmu.[3]
[2] Tuan Guru, Latar Belakang
Renaissance dalam http://www.tuanguru.com,
(diakses pada tanggal 16 Mei 2014, jam
09:00).