Pemikiran Sayyid Ahmad Khan Dalam Hukum
Pengabdiannya
kepada negara dalam masalah ini sudah dibuktikannya sejak dia berumur 20 tahun,
tepatnya tahun 1857, dia bekerja sebagai wakil hakim di pengadilan dan terkenal
sebagai wakil hakim yang adil dan cakap. Sebagai praktisi hukum dia
menghabiskan waktunya untuk kesejahteraan rakyat. Dengan didukung oleh
kemampuan dan pandangannya yang luas, ia mempunyai pengaruh yang lebih besar
daripada yang biasa diperoleh seorang wakil hakim. Usaha-usaha yang dilakukan
Sayid Ahmad tidak hanya bermanfaat bagi umat Islam tetapi juga bagi semua
rakyat India. Ini tercermin dalam tindakannya tatkala mengajukan rencana
Undang-undang secara perseorangan, yang dengan itu memperoleh tempat dalam buku
Himpunan Undang-undang, Kaziz Act (Undang-undang gadhi) dan rencana
Undang-undang yang memberikan kekuatan untuk wajib suntik melawan cacar
diputuskan atas inisiatif Sayid Ahmad.
Sejalan
dengan ide-ide pembaharuan hukum positif, Sayid Ahmad juga mengadakan
perbaikan-perbaikan dalam hukum Islam. Ia menolak faham taqlid, bahkan tidak
segan-segan menyerang faham ini. Sumber hukum Islam menurutnya hanyalah
al-Qur’an dan Hadist. Pendapat ulama masa lampau tidak mengikat bagi umat Islam
dan diantara pendapat mereka, ada yang tidak sesuai lagi dengan zaman modern.
Masyarakat manusia senantiasa mengalami perobahan dan oleh karena itu perlu
diadakan ijtihad baru untuk menyesuaikan ajaran-ajaran Islam dengan suasana
masyarakat saat ini. Ijma’, qiyas, ijtihad baginya tidak merupakan sumber ajaran
yang bersifat absolut. Hadist juga tidak semuanya dapat diterimanya, karena ada
hadist palsu. Hadist dapat ia terima sebagai sumber hanya setelah diadakan
penelitian yang seksama tentang keasliannya.
Pendapat-pendapat
diatas adalah sesuai dengan faham qadariah dan ide liberal yang dianutnya
golongan terpelajar karena telah banyak dipengaruhi oleh kekuatan akal
kebebasan manusia dan konsep hukum alam yang mereka jumpai dalam ilmu
pengetahuan modern, lebih sesuai dengan faham qadariah daripada faham fatalisme
dan lebih dapat menerima ide-ide liberal dan modern daripada ide-ide
tradisional lama.[1]