Artikel Education, General And Islamic

Etika Mencari Keuntungan dalam Bisnis dan Contohnya dalam Kehidupan

Artikel terkait : Etika Mencari Keuntungan dalam Bisnis dan Contohnya dalam Kehidupan

Etika dalam Bisnis - Etika berasal dari bahasa Yunani, ethos. Artinya “karakter”, “sifat”, atau “disposition”  tentang bagaimana seseorang diminta harus berbuat. Definisi ini dekat dengan ide umum tentang etika sebagai suatu soal “internal” dari karakter kebijakan yang memotivasi orang untuk bertindak secara benar. Sedangkan “moral” berasal dari kata latin, “mores”, yakni kebiasaan dari suatu kelompok atau masyarakat. Moralitas sebagai “mores” eksternal (external conduct) seseorang sesuai dengan aturan suatu kelompok.[1]

Etika Mencari Keuntungan dalam Bisnis

Setiap kegiatan ekonomis belum tentu menghasilkan keuntungan[2]. Keuntungan atau profit muncul dengan adanya kegiatan ekonomi yang memakai sistem keuangan.[3] Pada kondisi bisnis yang penuh persaingan ini, berbisnis secara etis sekaligus mencari laba maksimal sepertinya tidak mungkin dilakukan. Banyak pelaku bisnis yang meninggalkan etika yaitu melakukan perbuatan-perbuatan menyimpang dari nilai dan norma moral yang diterima umum dalam masyarakat.[4]

Etika sebagai refleksi adalah pemikiran moral. Dalam etika sebagai refleksi kita berfikir tentang apa yang dilakukan dan khususnya tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Secara filosofi etika memiliki arti yang luas sebagai pengkajian moralitas.[5] Sejauh ini Nabi Muhammad saw. telah memberikan contoh secara langsung bagaimana mengaplikasikan etika di dalam berbisnis hingga ia mendapatkan gelar al-Amin.

Sebagai contoh misalnya melakukan kolusi dan nepotisme dengan pejabat pemerintah untuk memenangkan lelang proyek bisnisnya. Ada keprihatinan banyak pihak akan berkembangnya fenomena cara-cara bisnis yang tidak etis atau a-moral tersebut, bahkan ada angapan bahwa praktik bisnis a-moral sebagai sesuatu yang sah jika ingin meraih keuntungan yang melimpah. Perkembangan bisnis yang begitu pesat seringkali memaksa pelaku bisnis, demi mengejar keuntungan bersinggungan dengan masalah etika, meskipun tanpa harus melanggar hukum dan peraturan.[6] Karena pada dasarnya tidak ada satu orangpun yang ingin dan mau menderita kerugian.

Fote Note

[1]Zulkarnain Nasution, Etika Jurnalisme Prinsip-prinsip Dasar (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), 27.
[2]Kegiatan barter tidak menghasilkan profit walaupun pada dasarnya saling diuntungkan. Lihat: Dwi Leny Hidayat, “Penggunaan Cek Sebagai Alat Pembayaran Dan Permasalahannya di PT Bank Cimb Niaga Tbk Cabang Surakarta”, (Skripsi UM Surakarta, Surakarta, 2009).
[3]Kees Bertens, Pengantar Etika Bisnis (Yogyakarta: Kanisius, 2000), 147.
[4]Moerdiyanto, “Dilema Orientasi Etika Versus Orientasi Profit Dalam Bisnis”, Juranal Ekonomi Universitas Negri Yogjakarta..
[5]Achyar Eldine, “Etika Bisnis Islam”, Jurnal Khazanah, 2007.
[6]Moerdiyanto, Dilema…

Artikel Arwave Blog Lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa Coment ya sooob...!

Copyright © 2015 Arwave Blog | Design by Bamz