Kritik Aristoteles Terhadap Pemikiran Filsafat Plato
Kritik terhadap pemikiran Plato - Plato sangat teliti memisahkan antara dunia Ide dengan Pengalaman. Kesimpulan yang ia berikan mengenai pertentangan antara Ide/pengetahuan dengan Pengalaman sangat tegas yaitu Ide harus memengaruhi pengalaman. Ide sebagai suatu hal tertinggi, menurutnya hanya dapat dicapai melalui rasio. Poin yang dikemukakan oleh Plato ini merupakan satu poin yang penting karena manusia adalah makhluk rasional, dan inilah yang membedakannya dengan makhluk lain. Ini berarti dalam pandangan Plato, rasio menempati tempat tertinggi dalam diri manusia dan segala sesuatu yang bersifat pengalaman harus bergantung pada rasio.
Image From rastunanews.blogspot.com
Rasio memang merupakan sebuah alat untuk menemukan pengetahuan, tetapi setelah seseorang menemukan pengetahuan, untuk memastikan bahwa apakah pengetahuan tersebut benar atau salah, apakah yang menjadi standar penentunya? Apakah Yang “Baik” itulah yang menjadi standarnya? Sementara Yang “Baik itu sendiri tidak dideskripsikan dengan jelas. Jadi sebenarnya, yang menentukan suatu pengetahuan itu benar adalah rasio, karena Yang “Baik itu pun bukan menyatakan dirinya secara langsung beserta standar kebenaran menurut Yang “Baik itu, tetapi, kebenaran yang dikatakan Plato berasal dari Yang “Baik sebenarnya ia evaluasi menurut standar logika. Ini merupakan sebuah kekurangan dari teori pengetahuan Plato.
Melalui Alkitab kita mengetahui bahwa manusia memang dapat mengetahui kebenaran melalui rasio, tetapi kebenaran ini bersifat umum, bukan kebenaran khusus dan kebenaran yang mutlak. Pemikiran Plato yang berhenti pada Yang “Baik”, yang tidak dijelaskan secara pasti ini dapat memberikan celah bagi relativisme bahkan ketika manusia berbicara mengenai Allah. Akhirnya sulit bagi manusia untuk mengenal kebenaran yang mutlak.
Alkitab mengatakan bahwa “Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan...” (Amsal 1:7). Peryataan Alkitab ini jelas berbeda dengan filsafat Plato yang menekankan rasio sebagai alat untuk mendapatkan pengetahuan yang pasti benar dan berhenti kepada pengetahuan. Ide “yang Baik” yang dinyatakan Plato pun masih mengambang dan tidak berujung kepada Tuhan sebagai satu-satunya sumber pengetahuan tersebut.
Ketika Plato berbicara mengenai “yang Baik”, Ia merujuk pada sumber kebenaran yang memberikan kebenaran kepada obyek-obyek kemampuan untuk mengetahui kebenaran kepada manusia dan pengetahuan akan kebenaran yang mengisi kita dengan keindahan. Berarti “yang Baik” di sini merupakan sumber kebenaran. Melalui Alkitab kita mengetahui bahwa sumber kebenaran adalah Allah.
Agustinus secara langsung menyebut “yang Baik” yang dinyatakan Plato tersebut sebagai Tuhan, tetapi hal tersebut merupakan upaya pengkristenan filosofi Plato. Kami melihat filsafat Plato dari sudut pandang kekristenan yang berbeda dengan pandangan Agustinus. Menurut kami tidak seharusnya Agustinus menyebut “yang Baik” tersebut sebagai Tuhan, sebab ada perbadaan antara konsep “yang Baik” yang dimaksudkan oleh Plato dengan Tuhan yang dinyatakan di dalam Alkitab. Letak perbedaanya adalah Plato mengatakan bahwa kebenaran yang bersumber dari “yang Baik” itu tidak sama dengan “yang Baik” itu sendiri. Sementara itu di dalam Alkitab Yesus mengatakan: “Aku adalah jalan dan kebenaran dan hidup” (Yoh. 14:6). Berarti pada saat yang sama, Yesus sebagai Allah yang berpribadi menyatakan bahwa kebenaran itupun berpribadi yaitu pribadi Allah sendiri. Jadi, kita dapat berelasi secara personal denan Allah yang berpribadi.
Kritik yang begitu tajam yang dilontarkan Aristoteles terhadap ajaran Plato lebih jelas lagi terlihat lewat karya-karya tulisnya.[1]
Fote Note
[1] Rapar, Filsafat Politik Aristoteles, (Jakarta Utara: Raja Grafindo Persada, 1993), hal. 30.
Demikian sedikit ulasan tentang Kritik Aristoteles Terhadap Pemikiran Filsafat Plato semoga bermanfaat, jangan lupa komen, like and share. Terimakasih atas kunjungannya dan bagi sahabat blog ARWAVE yang menginginkan materi terkait dengan pembahasan saat ini atau yang lain silahkan tulis di kotak komentar.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa Coment ya sooob...!