Artikel Education, General And Islamic

Teori Big Bang Dalam Kejadian Terbentuknya Alam Semesta

Artikel terkait : Teori Big Bang Dalam Kejadian Terbentuknya Alam Semesta

Filsafat Kejadian Alam Semesta - Pemikiran filsafat mencakup ruang lingkup yang berskala makro yaitu: kosmologi, ontology, philosophy of mind, epistimologi, dan aksiologi. Untuk melihat bagaimana sesungguhnya manusia dalam pandangan filsafat pendidikan, maka setidaknya karena manusia merupakan bagian dari alam semesta (kosmos).

Terbentuknya Alam Semesta
Image From yaasiiiiin.blogspot.com

Berangkat dari situ dapat kita ketahui bahwa manusia adalah ciptaan Allah yang pada hakekatnya sebagai abdi penciptanya (ontology). Agar bisa menempatkan dirinya sebagai pengapdi yang setia, maka manusia diberi anugerah berbagai potensi baik jasmani, rohani, dan ruh (philosophy of mind). Sedangkan pertumbuhan serta perkembangan manusia dalam hal memperoleh pengetahuan itu berlajan secara berjenjang dan bertahap (proses) melalui pengembangan potensinya, pengalaman dengan lingkungan serta bimbingan, didikan dari Tuhan (epistimologi), oleh karena itu hubungan antara alam lingkungan, manusia, semua makhluk ciptaan Allah dan hubungan dengan Allah sebagai pencita seluruh alam raya itu harus berjalan bersama dan tidak bisa dipisahkan. Adapun manusia sebagai makhluk dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya insaninya itu, manusia diikat oleh nilai-nilai illahi (aksiologi).

Teori Terbentuknya Alam Semesta
Teori yang dihasilkan oleh para ilmuan dan pakar, tentang bagaimana terbentuknya bumi ada dua yaitu:

Teori keadaan tetap
Yaitu teori terbentuknya bumi yang menyatakan bahwa alam semesta tanpa awal dan ada untuk selama-lamanya (tanpa akhir). Menurut teori Keadaan Tetap, jagat raya bersifat statis atau tetap, jagat raya tidak berubah dalam ruang angkasa dan tidak berubah dalam waktu. Teori ini merupakan perpanjangan paham materialistis abad 19 yang mengabaikan adanya pencipta dan model jagat raya yang tanpa batas. Faham materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan benar-benar ada adalah materi. Pada dasarnya semua hal terdiri atas materi dan semua fenomena adalah hasil interaksi material.[1]

Materialisme tidak mengakui entitas-entitas (kesatuan) nonmaterial seperti: roh, hantu, setan dan malaikat. Tidak ada Allah atau dunia adikodrati/supranatural. Realitas satu-satunya adalah materi dan segala sesuatu merupakan manifestasi dari aktivitas materi. Materi dan aktivitasnya bersifat abadi. Tidak ada penggerak pertama atau sebab pertama.[2]

Teori dentuman besar
Menurut teori Dentuman Besar (Big Bang), jagat raya pada mulanya adalah massa sangat besar yang memiliki massa jenis sangat besar pula. Teori dentuman besar mengasumsikan bahwa semua jagad raya mulai mengembang secara serentak.[3]

Materi yang terdapat dalam alam semesta ini mula-mula berdesakan satu sama lain dalam suhu dan kepadatan yang sangat tinggi, sehingga hanya berupa proton, neutron, dan electron, tidak mampu berupa susunan yang lebih berat. Karena mengembang, maka suhu menurun sehingga proton dan neutron berkumpul membentuk inti atom.[4]

Reaksi inti menyebabkan massa tersebut meledak dahsyat dan mengembang sangat cepat dengan menjauhi pusat ledakan. Bintang yang terbentuk dan memiliki gravitasi terkuat menjadi pusatnya. Ledakan dahsyat terjadi sekira 13,7 miliar tahun yang lalu. Ledakan itu mengakibatkan banyak materi terlontar ke segala penjuru jagat raya. Materi tersebut akhirnya membentuk bintang, planet, debu kosmis, asteroid, dan meteor.

Sangat jelas bahwa teori dentuman besar berarti penciptaan alam semesta adalah dari ketiadaan dan ini menjadi bukti keadaan pencipta yang berkehendak.[5]

Fote Note
[1] Lorens Bagus. 2000. Kamus Filsafat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hlm. 593-600
[2] N. Drijarkara. 1966. Pertjikan Filsafat. Jakarta: PT. Pembangunan Djakarta. Hal. 57-59.
[3] Dedi Supriyadi, 2010. Filsafat Islam. Bandung: CV. Pustaka Setia. Hal 197
[4] Abu Ahmadi, 2008, Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT. Bumi Aksara, hal 18.
[5] Dedi Supriyadi, 2010. Filsafat Islam…… hal 200

Demikian sedikit ulasan tentang Teori Big Bang Dalam Kejadian Terbentuknya Alam Semesta semoga bermanfaat, jangan lupa komen, like and share. Terimakasih atas kunjungannya dan bagi sahabat blog ARWAVE yang menginginkan materi terkait dengan pembahasan saat ini atau yang lain silahkan tulis di kotak komentar. 

Artikel Arwave Blog Lainnya :

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa Coment ya sooob...!

Copyright © 2015 Arwave Blog | Design by Bamz