Artikel Education, General And Islamic

Peranan Guru Mengatasi Kecemasan dan Melatih Keberanian Siswa

Artikel terkait : Peranan Guru Mengatasi Kecemasan dan Melatih Keberanian Siswa

Peranan Guru Mengatasi Kecemasan dan Melatih Keberanian Siswa - Guru sebagai fasilitator untuk membantu memupuk dan memaksimalkan potensi atau kecerdasan emosional pada anak harus memahami penyebab kecemasan siswa dan memberi motivasi agar keberanian dalam diri anak dapat terbangun dengan baik.

Image From rockywinata.wordpress.com

Penyebab kecemasan siswa 
Kecemasan adalah emosi negatif yang biasa terjadi pada anak-anak, terutama ketika mereka pertama kali menginjakkan kakinya di sekolah dasar. Dari data di lapangan ditemukan bahwa reaksi yang menyertai kecemasan adalah keinginan anak untuk ditungui oleh orang tuanya  selama di sekolah dan memperhatikan orang tuanya lewat jendela kelas pada tahap yang mengkhawatirkan. Kecemasan anak terhadap sekolah, menurut Cici M. D Kaloh bisa diwujudkan dalam bentuk stres, muntah-muntah, sering buang air, dan ganggaun fisik lainnya.  [1]

Pada umumya faktor yang menyebabkan kecemasan bersekolah pada diri anak adalah usianya yang masih terlalu dini. Tindakan orang tua yang menyekolahkan anaknya pada usia dini justru yang akan menimbulkan kecemasan pada diri anak. Ketidaksiapannya ditinggalkan orang tua di sekolah dan menghadapi lingkungan yang masih asing sendirian merupakan pengalaman yang traumatik bagi sebagian anak. Akibatnya setiap kali orang tua mereka memaksa  ke sekolah, mereka selalu mencari alasan agar bisa menghindari ke sekolah, seperti sakit perut, pusing, bangun kesiangan dan lain sebagainya. Kalaupun akhirnya mereka terpaksa berangkat ke sekolah, biasanya mereka ditunggui orang tuanya selama di sekolah.

Oleh karena itu, menurut Cici M. D Kaloh, sebagaimana dikutip Sinta Ratnawati, sebaiknya orang tua memasukkan anaknya ke sekolah ketiak mereka sudah siap dilepas oarng tuanya dalam waktu yang terbatas dan sudah mengenal institusi yang bernama sekolah. Jika tanda-tanda ini belum ditunjukkan anak, sebaiknya orang tua tidak boleh memaksa anaknya untuk bersekolah. [2]

Tindakan orang tua untuk menyekolahkan anak pada usia dini diperkenankan sejauh hal tersebut merupaka keinginan anak itu sendiri. Ada pun waktu yang tepat untuk menyekolahkan anak adalah pada saat mereka mulai tertarik untuk bersekolah yang pada umumnya berlangsung pada usia 6 samapi 7 tahun.

Cara Mengatasi Kecemasan Siswa dan Melatih Keberanian Siswa
Untuk mengatasi kecemasan siswa dan melatih keberanian siswa, terutama ketika mereka petama kali duduk di kelas I, guru meminta siswa maju ke depan untuk memperkenalkan dirinya, menyuruh siswa mengerjakan di papan tulis, dan membantu guru membagikan buku-buku latihan. Cara ini memang cukup membantu bagi siswa yang memiliki kepercayaan yang tinggi. Tetapi bagi siswa yang memiliki kepercayaan dirinya rendah atau tidak mempunyai pengalaman pra sekolah, cara yang dilakukan guru justru membuat mereka merasa canggung dan beruasaha menghindari permintaan guru.

Untuk mengantisipasi siswa yang memiliki tingkat kecemasan yang tinggi dan kepercayaan dirinya yang rendah ketika pertama kalinya di sekolah guru  membuat langkah-langkah  sebagai berikut:
  1. Pada hari pertama masuk ke sekolah siswa tidak langsung diwajibkan  untuk menerima pelajaran, melainkan di hari pertama kalinya siswa masuk ke sekolah ini diisi dengan kegiatan orientasi, seperti dengan mengelilingi lingkungan  sekolah dan di hari ketiganya diisi dengan permainan.
  2. Bekerjasama dengan orang tua siswa untuk tidak menunggui anaknya di sekolah tetapi dengan menyakinkan anaknya bahwa perpisahan dengan mereka hanya sementara, dan setelah pulang sekolah mereka akan mejemputnya di gerbang sekolah atau bertemu kembali di rumah. Tetapi sekiranya siswa yang memiliki tingkat kecemasan yang cukup tinggi memdapatkan keringan bagi orang tua untuk menunggui anaknya di sekolah.
  3. Merubah komposisi tempat duduk siswa setiap seminggu sekali dengan  secara teratur dan berurutan secara bergilir.  

Akan tetapi, disamping adanya kegiatan yang dapat mengatasi kecemasan dan melatih keberanian siswa tersebut di atas, ada kegiatan orientasi yang dipilih guru, seperti kegiatan baris-berbaris pada saat  pertama kali siswa masuk ke sekolah dasar ataupun kegiatan baris-berbaris yang dilakukan setiap harinya ketika akan masuk ke kelas sebaiknya dihindari karena membuat siswa kehilangan semangat dan merasa berhadapan langsung dengan suasana formal.

Fote Note
Sinta Ratnawati, Op. Cit, hlm. 85
Ibid, hlm. 85

Demikian sedikit ulasan tentang Peranan Guru Mengatasi Kecemasan dan Melatih Keberanian Siswa semoga bermanfaat, jangan lupa komen, like and share. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa kembali pada artikel selanjutnya.

Artikel Arwave Blog Lainnya :

2 komentar:

  1. TERIMA KASIH SUDAH MEMBERI KEPERCAYAAN KEPADA SAYA UNTUK DIJADIKAN REFERENSI. SALAM, SUKSES, CICI KALOH

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada @Cici Umar, semoga kemanfaatan tulisan ini terus bertambah dari hari ke hari. Yang menjadi amal ibadah @cici umar. Amiin

      Hapus

Jangan lupa Coment ya sooob...!

Copyright © 2015 Arwave Blog | Design by Bamz