Tujuan Kedisiplinan Pendekatan dan Bentuknya
Tujuan Kedisiplinan
Setiap
perbuatan manusia mempunyaai tujuan-tujuan tertentu. Menurut Ellen G. White
disiplin memiliki tujuan sebagai berikut[1];
a. Pemerintahan atas diri.
b. Menaklukan kuasa kemauan.
c. Perbaiki kebiasaan-kebiasaan.
d. Hancurkan benteng setan.
e. Ajar menghormati orang tua
dan Ilahi.
f. Penurutan atas dasar prinsip,
bukan paksaan.
Pendekatan dalam kedisiplinan
Menurut
Benyamin Spock menyebutkan disiplin ada 3 (tiga) yaitu: disiplin otoriter,
disiplin lunak, dan disiplin demokratik.[2]
a. Disiplin otoriter
Disiplin
otoritarian hampir identik dengan pengendalian tingkah laku berdasarkan
tekanan, dorongan, pemaksaan dari luar diri seseorang. Pada pendekatan ini
hukuman dan ancaman dapat dipakai untuk memaksa, menekan, mendorong sesorang
mematuhi dan menaati peraturan.
b. Disiplin lunak (permisif)
Dalam
disiplin ini seseorang dapat bertindak menurut keinginannya. Dibebaskan untuk
mengambil keputusan sendiri dan bertindak sesuai dengan keputusan yang
diambilnya itu.
c.
Disiplin demokratis
Pendekatan
disiplin demokratis dilakukan dengan member penjelasan, diskusi dan penalaran
untuk membantu anak memahami mengapa diharapkan mematuhi dan menaati peraturan
yang ada. Tekhnik ini menekankan aspek edukatif bukan aspek hukuman.
Bentuk Disiplin
Jenis-jenis kedisiplinan
tersebut[3]
:
a. Disipin dalam belajar
b. Disiplin dalam mentaati
peraturan
c. Disiplin dalam beribadah
[1]
Ellen G. White, Mendidik dan Membimbing Anak, ( Bandung; Indonesia
Publishing House, 1998), 213-214.
[2]
Benyamin Spock, terj. Wunan Jaya K. Liotohe, Raising Children In a Difficult
Time, (Jakarta; Gunung Jati, 1982), 60.
[3]
Imam Bawani, Tradisionalisme dalam Pendidikan Islam, cet. I, (Surabaya:
Al Ikhlas, 1993), 99.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa Coment ya sooob...!