Dasar Hukum Membayar Zakat
Berdasarkan
Nash Al-Qur’an, Al-hadits dan Ijma’ Ulam’, mengeluarkan zakat bagi orang bagi
orang yang telah mendapat syarat wajibnya, hukumnya wajib. Artinya wajib bagi
setiap muslim, merdeka, baligh, berakal dan mempunyai harta zakawi (harta yang
di zakati) yang telah mencapai nisab dan menetapi syarat syaratnya untuk
mengeluarkan zakat.
Syari’ah
zakat di wajibkan pada bulan Syawwal (menurut sebagian ulama bulan sya’ban) pada
tahun kedua Hijriah.
Dasar Hukum
1. Al-Qur’an
(#qßJÏ%r&ur no4qn=¢Á9$# (#qè?#uäur no4qx.¨9$# (#qãèx.ö$#ur yìtB tûüÏèÏ.º§9$# ÇÍÌÈ
“Dan
dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang
rukuk”.(Al-Baqoroh 43)
õè{ ô`ÏB öNÏlÎ;ºuqøBr& Zps%y|¹ öNèdãÎdgsÜè? NÍkÏj.tè?ur $pkÍ5 ÈeÇÊÉÌÈ
“Ambilah zakat dari
sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka”.(at-Taubah
103)
3
úïÏ%©!$#ur crãÉ\õ3t |=yd©%!$# spÒÏÿø9$#ur wur $pktXqà)ÏÿZã Îû È@Î6y «!$# Nèd÷Åe³t7sù A>#xyèÎ/ 5OÏ9r& ÇÌÍÈ
“Orang-orang yang menyimpan emas dan perak
dan tidak menafkahkannya pada jalan allah, maka beritahukanlah pada mereka, (bahwa mereka akan mendapat)
siksa yang pedih”.(At-Taubah 34)
2. Al-Hadits
بني الا سلام علي خمس شهادة ان لااله الا الله وان محمدا رسول الله
واقام الصلاة وايتاءالزكاة وحج البيت وصوم رمضان
“Islam itu di tegakkan atas lima dasar,
mengikuti bahwa tidak ada Tuhan yang melainkan Allah dan sesungguhnya, Nabi
Muhammad itu utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluwarkan zakat, mengerjakan
haji dan berpuasa di bulan Ramadhan(HR. Bukori muslim)[1]